Si Protektif yang Pencemburu
Namanya Hypolimnas bolina, atau lebih dikenal dengan sebutan kupu-kupu terong. Ia keluarga Nymphalidae. Kupu-kupu ini punya nama lain. Di Selandia baru ia dinamai kupu-kupu bulan biru, lantaran bulatan putih di sayapnya terdapat lingkaran biru. Lantaran bulatan di sayap yang serupa gambar telur itu, para ahli mendaulatnya sebagai Great Eggfly.
Spesies ini cukup mudah ditemukan di negara-negara yang memiliki hutan lebat, semak belukar, dan daerah aliran sungai. H. bolina banyak tersebar di Madagaskar bagian barat, Asia Selatan, Asia Tenggara, kepulauan Pasifik Selatan hingga Australia, Selandia Baru dan Jepang.
Mengapa kupu-kupu ini protektif dan pencemburu? Ternyata begitulah cara mereka untuk bertahan hidup dan memastikan keberlanjutan generasinya.
H. bolina jantan menguasai teritori tertentu. Mereka seperti harimau yang menciptakan jejak untuk menandai wilayah kekuasaannya. Kupu-kupu jenis ini pun demikian. Sehingga, jika pejantan lain memasuki wilayahnya, ia marah dan akan mengusirnya jauh-jauh.
Menguasai teritori juga cara kupu-kupu jantan jenis ini untuk memikat betinanya. Saat melihat betina berada di wilayah teritorialnya, si jantan akan menari dan menggodanya. Tentu saja ia berharap "kemolekan sayapnya" mampu memikat si pujaan hati.
Mereka menari sambil terbang, bermanuver lalu akan mendarat di dahan atau di pucuk daun. Dan jika usahanya berhasil, mereka pun saling menyatukan ekor, sebagai tanda cinta.
Berbeda dengan kupu-kupu jeruk, spesies H. bolina berumur lebih pendek, hanya 24 hari. Karena itu mempertahan teritori untuk menjamin pasangannya aman saat menaruh telur, memastikan calon bayi (ulat) memiliki persediaan makanan, adalah cara-cara terhormat nan elegan yang diwariskan kupu-kupu terong ini.
Dia boleh saja kamu benci karena protektif dan pencemburu. Tapi kamu harus tau, semua itu dia lakukan karena besarnya rasa cintanya.
Bagi H. bolina, cinta bukan sekadar kata, tetapi sebuah rencana jangka panjang, satu pembuktian, bahwa permaisuri musti nyaman menaruh telur-telurnya dan para pewaris tahta memiliki pasokan makanan yang cukup hingga dewasa dan siap bertualang di alam semesta. (Dedy Hutajulu)
Komentar
Posting Komentar