Hutan Leuser Habitat Asli Bunga Rafflesia
![]() |
Dua kuntum Bunga Raflesia mekar di Hutan Leuser. Credit Photo: Dian Gunawan, situs penarimba.com |
Tidak hanya menyajikan dalam bentuk tulisan apik, Dian juga melengkapinya dengan 4 frame photo bunga Raflesia yang mekar itu plus selembar photo bunga Suweg (Amorphophallus paeonifolius).
Tidak hanya sekali ini, bunga bangkai menjadi sorotan. Sering kali, kita membaca berita di media tentang mekarnya bunga Raflesia yang selalu menyita perhatian publik. Selain kerena bentuk dan warnanya yang mempesona, bunga bangkai termasuk tanaman yang butuh waktu lama (bertahun-tahun) untuk berbunga. Sehingga, sekali mekar kembangnya, seperti menemukan sesuatu yang memukau.
Situs penarimba.com menulis, masyarakat kerap keliru mengira Bunga Rafflesia sebagai bunga bangkai dari jenis Amorphophallus karena sama-sama mengeluarkan bau bangkai. Akan tetapi, keduanya jenis berbeda. Raflesia masuk kategori tanaman parasit, serupa benalu yang mengisap nutrisi dari tumbuhan inangnya, Tetrastigma, sejenis tumbuhan pemanjat dari keluarga anggur-angguran.
Sebagai parasit, jelas Bunga Raflesia tidak mungkin bisa bertahan hidup tanpa inangnya. Ia bergantung sepenuhnya pada tumbuhan inangnya. Adalah penting sekali memastikan keberadaan tumbuhan Tetrasigma tetap lestari menjadi kunci salah satu cara melestarikan bunga Raflesia.
Sebagaimana kita tahu, Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) adalah habitat asli bagi bunga Rafflesia sekaligus rumah raksasa bagi beragam jenis tumbuhan dan binatang. Karena itu, menjaga kelestarian hutan TNGL berarti memastikan keselamatan dan keberlanjutan miliaran spesies flora dan fauna. (Dedy Hutajulu)
Sumber bacaan:
https://penarimba.com/shelter/menikmati-keindahan-dua-kuntum-bunga-rafflesia-yang-kompak-mekar-di-hutan-leuser-bukit-lawang/
Komentar
Posting Komentar