Junonia orithya, Si Cantik yang Ramah

Junonia Orithya
Blue pansy, Junonia orithya, jantan dewasa. Credit Photo: Dedy Hutajulu

SORE tadi, menjelang petang, saya sedang asyik menikmati kesendirian di ladang ubi, milik tetangga. Saya menyendiri untuk menyegarkan pikiran usai menyunting naskah-naskah tulisan.
Seperti biasa, ponsel selalu saya bawa kemana-mana. Saat sedang menatap ke hamparan tanaman ubi, tiba-tiba mata saya menangkap pergerakan serangga melintas di hadapan. Serangga itu sudah saya kenal baik bentuknya. Ya, dia kupu-kupu blue pansy. Ia dikenal dengan nama Junonia orithya.
Dia spesies kupu-kupu paling beragam dari keluarga Nymphalidae. Mereka terkenal sebagai serangga yang ramah, lembut, tenang dan cantik. Karena keramahannya, tidak sulit untuk mendekati serangga ini. Dalam jarak sangat dekat membantu sekali untuk memotretnya dari banyak sudut bidik. Mereka suka ketenangan, karena itu, saat mendekati spesies ini upayakan tidak berisik dan tetap tenang.
Saat ini, tercatat 26 sub spesies Junonia. Banyak sekali ya. Uniknya, setiap spesies mirip bentuk tubuh dan bentuk sayap. Jadi amat sulit membedakannya secara sekilas. Yang membedakan yakni pada bentuk pola di bentangan sayap dan pola makan serta preferensi habitatnya. 
Rata-rata spesies ini memiliki warna sayap biru cerah dan mengkilap. Jika sayapnya dikembangkan, akan tampak pola dan warna yang memukau mata. Para ahli telah menghitung lebar sayap rata-rata kupu-kupu jenis Junonia sekitar 4 cm.
Junonia orithya, betina dewasa. Credit Photo: Dedy Hutajulu

Kupu-kupu dewasa berbeda antara jantan dengan betina. Si jantan cenderung warna permukaan sayap atas dominan biru, sedangkan betina berwarna cokelat. Pola dalam sayap tetap sama. Hanya kadang kala rona warna di permukaan sayap atas tampak berbesa di antara sub spesies. Sebagian ada yang memiliki titik mata (eyes), lainnya tidak ada.
Baik jantan maupun betina, memiliki warna sama pada bagian bawah sayap yakni abu-abu kecoklatan. Warna itu menjadi senjata bagi spesies ini. Warna cokelat itu semacam alat berkamuflase ketika mereka sedang tidur. Predator akan kesulitan mengenali spesies ini karena akan mirip daun kering.
Seperti kupu-kupu lainnya, spesies ini juga mengalami metamorfosis sempurna. Mereka menaruh telur di dedauan, lalu telur menjadi ulat dan ulat berubah jadi kepompong ungu-coklat yang menggantung di cabang pohon.
Junonia orithya betina menutup sayapnya saat hendak tidur sebagai cara berkamuflase

Sepesies ini diketahui berasal dari Afrika, Asia Tenggara dan Australia. Namun persebarannya cukup luas, telah menjangkau banyak negara. Sebab, kupu-kupu ini menyukai daerah bersuhu hangat.
Mereka juga tidak menyukai tempat-tempat tinggi seperti pohon. Umumnya, kupu-kupu jenis ini menyukai rerumputan atau alang-alang. Mereka terbang di sekitar habitatnya.
Junonia orithya betina dewasa berjemur. Spesies ini menyukai tempat terbuka dan hangat. Credit photo: Dedy Hutajulu

Tidak seperti kupu-kupu lain yang suka bergerak jauh berpindah tempat. Spesies Junonia orithya ini sangat menarik untuk dipandang. Selain bersayap indah, mereka juga ramah, tenang dan tidak berbahaya. (Dedy Hutajulu)

Komentar

Postingan Populer